Penggrebekan Perjudian Berakhir Tragedi Bocah Tenggelam, Berikut Penjelasan Kapolsek Torjun
-Baca Juga
Kapolsek Torjun saat memberikan keterangan kepada awak media. (Wiwit/Jurnalmojo) |
Namun dalam penggerebekan perjudian adu jangkrik terjadi tragedi tragis, demi selamat dari penggerebekan dari Polisi dan berusaha meloloskan diri dengan cara melompat ke dalam sungai yang sedang berarus deras. Akibatnya korban tenggelam di sungai desa setempat.
Sungguh miris atas kejadian tersebut, pasalnya korban FJ (14) tergolong anak dibawah umur yang masih punya masa depan dan nasibnya berakhir tragis.
Kapolsek Torjun, AKP Heriyanto saat dijumpai wartawan mebgungkapkan, sebelumnya dirinya mendapat laporan dari Kanit Reskrim Polsek Torjun bahwa di Desa Jeruk Porot ada kegiatan perjudian adu jangkrik.
"Menindaklanjuti laporan bawahannya saya segera melakukan upaya dengan membawa 4 anggota untuk melakukan upaya menggebtikan dan mengamankan perjudian tersebut," ungkapnya.
Saat ditanya oleh rekan media terkait tembakan peringatan ke udara Kapolsek Torjun menyampaikan, pihaknya membenarkan telah memberikan tembakan peringatan ke udara karena banyaknya massa di tempat tersebut.
"Dalam penggerebekan tersebut kami berhasil mengamankan 4 orang pelaku berikut barang buktinya yang berada di arena tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan 4 tersangka langsung diserahkan ke unit Reskrim Polres Sampang guna penyelidikan lebih lanjut," tutupnya.
Untuk korban yang meninggal akibat loncat ke sungai yang berarus deras pihaknya belum bisa memberi keterangan dan masih dalam tindak lanjutnya. (wit/jek)