Ratusan Relawan Sedulur Mas Hidayat Gelar Konsolidasi dan Peringati Sumpah Pemuda
-Baca Juga
H. Hidayat, S.Ag., M.Si saat memberikan pengarahan kepada relawan Sedulur Mas Hidayat (Foto:Ujeck/jurnalMojo) |
Konsolidasi yang digelar di salah satu Hotel di Jalan Raden Wijaya Kota Mojokerto bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang diikuti sejumlah relawan, baik dari Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.
Zamroni, Koordinator Sedulur Mas Hidayat, mengatakan bahwa strategi yang akan digunakan adalah menggaet suara dari arus bawah dan memperkuat simbol-simbol ketokohan seorang Hidayat. Utamanya untuk memperkenalkan secara luas kepada publik sosok figur H. Hidayat, yang endingya menjadikan popularitas serta elektabilitasnya terus meningkat.
"Kita petakan dulu mana daerah lumbung, mana daerah gersang, atau tandus. Maka kita upayakan untuk memperkenalkan sosok beliau di daerah-daerah tersebut," ungkap Zamroni saat ditemui jurnalMojo, usai acara konsolidasi Sedulur Mas Hidayat, Jumat (28/10/2022).
Menurut Zamroni, Sedulur Mas Hidayat akan memperkenalkan kepada publik bahwa tokoh beliau selain politikus, juga seorang akademisi. Selain itu Hidayat adalah orang pergerakan. Backgroundnya penyandang sarjana agama.
Terpisah, H. Hidayat, S.Ag., M.Si., menyatakan bahwa tentunya ini dimaknai sebagai mandat masyarakat. Bahwa kalau ada mandat dari masyarakat, maka pihaknya tidak bisa menolak. Tidak terkecuali untuk jabatan kepala daerah baik Bupati maupun Wali Kota.
"Tentunya ini adalah mandat masyarakat ya. Tentu kalau ada mandat masyarakat ya, ya kita ndak boleh menolak," ungkap politisi yang juga Ketua IKA PMII Mojokerto.
Disinggung soal pemilihan kepala daerah di Mojokerto 2024 mendatang, baik pemilihan Wali Kota maupun Bupati, dirinya mengaku masih terlalu jauh. Bagi Hidayat, saat ini Ia Iebih fokus untuk memberikan kontribusi masyarakat sebagai wakil rakyat. "Saat ini kita fokus dulu untuk memberikan berkontribusi untuk masyarakat, Kabupaten maupun Kota Mojokerto serta Jombang," ungkapnya.
Menurut Zamroni, Sedulur Mas Hidayat akan memperkenalkan kepada publik bahwa tokoh beliau selain politikus, juga seorang akademisi. Selain itu Hidayat adalah orang pergerakan. Backgroundnya penyandang sarjana agama.
Terpisah, H. Hidayat, S.Ag., M.Si., menyatakan bahwa tentunya ini dimaknai sebagai mandat masyarakat. Bahwa kalau ada mandat dari masyarakat, maka pihaknya tidak bisa menolak. Tidak terkecuali untuk jabatan kepala daerah baik Bupati maupun Wali Kota.
"Tentunya ini adalah mandat masyarakat ya. Tentu kalau ada mandat masyarakat ya, ya kita ndak boleh menolak," ungkap politisi yang juga Ketua IKA PMII Mojokerto.
Disinggung soal pemilihan kepala daerah di Mojokerto 2024 mendatang, baik pemilihan Wali Kota maupun Bupati, dirinya mengaku masih terlalu jauh. Bagi Hidayat, saat ini Ia Iebih fokus untuk memberikan kontribusi masyarakat sebagai wakil rakyat. "Saat ini kita fokus dulu untuk memberikan berkontribusi untuk masyarakat, Kabupaten maupun Kota Mojokerto serta Jombang," ungkapnya.
Hidayat mengatakan bahwa sebagai anggota DPRD Jawa Timur komisi C, pihaknya mendorong Pemda dalam hal ini untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Hari ini untuk Kabupaten Mojokerto dan Jombang untuk stunting ini masih tinggi, di Kabupaten Mojokerto itu sekitar 27 persen. Kalau ada 1.000 bayi, maka 270 bayi itu stunting,"
Kondisi ini yang mengkhawatirkan untuk menggapai Indonesia emas di tahun 2045. Kalau stunting ini berpengaruh kepada kesehatannya, IQ-nya, maka bisa menjadi beban bagi kehidupan mereka ke depan.
"Kita dorong Bupati, Wali Kota dan stakeholder terkait untuk memperhatikan angka stunting masih tinggi agar terus diperhatikan," pungkasnya. (jek/*)
"Hari ini untuk Kabupaten Mojokerto dan Jombang untuk stunting ini masih tinggi, di Kabupaten Mojokerto itu sekitar 27 persen. Kalau ada 1.000 bayi, maka 270 bayi itu stunting,"
Kondisi ini yang mengkhawatirkan untuk menggapai Indonesia emas di tahun 2045. Kalau stunting ini berpengaruh kepada kesehatannya, IQ-nya, maka bisa menjadi beban bagi kehidupan mereka ke depan.
"Kita dorong Bupati, Wali Kota dan stakeholder terkait untuk memperhatikan angka stunting masih tinggi agar terus diperhatikan," pungkasnya. (jek/*)