Bhabinkamtibmas Desa Bendung, Gandeng Bidan Desa Dalam Melaksanakan Kegiatan Posyandu Bagi Balita dan Lansia
-Baca Juga
Bhabinkamtibmas mengendong balita saat kegiatan posyandu berlangsung (FOTO : Humas Polres Mojokerto Kota) |
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) – Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat, lewat posyandu ini maka diharapkan balita dan lansia akan lebih mendapat perhatian khusus karena posyandu bagi balita akan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Sedangkan posyandu bagi lansia dapat meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya, baik kesehatan fisik dan psikologis.
Bhabinkamtibmas bersama dengan bidan desa beserta kader desa akan melaksanakan kegiatan posyandu bagi balita dan lansia di Ds. Bendung Kec.Jetis Kab.Mojokerto. Melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga ( PIS PK) maka akan dilakukan pemberian makanan pada bayi dan anak.
"Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS PK) adalah salah satu program puskesmas yang menggunakan pendekatan keluarga untuk meningkatkan jangkauan sasaran. Lewat kegiatan (PIS-PK) maka kami akan mengadakan sosialisasi PMBA tingkat desa, selain itu kami juga akan melakukan pemberian makanan bayi dan anak serta memberi pengetahuan terkait bagaimana pemberian makanan bayi dan balita yang benar agar tidak terjadi stanting," kata Bripka Arif Santoso, Selasa (17/01/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.
Dalam kegiatan sosialisasi berlangsung, tak lupa masyarakat juga diberi pemahaman serta dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati untuk segera mencegah bahayanya stunting pada anak. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2006.
"Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Maka disini kita mengadakan posyandu guna mencegah hal tersebut karena kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak," ucap Wahyu Ernayanti, STr.Keb selaku Bidan Desa Bendung. (raw/jek)