Kenikmatan Sarapan Pagi Dengan Semangkuk Bubur Sruntul Legendaris di Mojokerto
-Baca Juga
Aliman yang sedang melayani pembeli bubur sruntul legendaris (FOTO : Roy Antok Wibowo/jurnalMojo) |
Penjual bubur sruntul, Aliman (64) warga Mojokerto mengaku sudah puluhan tahun mengeluti usaha jualan bubur sruntul di teras rumahnya di Jl. Mayjen Sungkono, Mergelo, Wates, Kec. Magersari, Kota Mojokerto
"Saya berjualan bubur sruntul sudah dari lama sekitar 35 tahun, saya mulai jualan di tahun 1989, banyak orang yang mengetahui bubur ini bahkan di google maps pun lokasinya sudah tersedia," kata dia, Jum'at (3/2/2023).
Bubur sruntul ini terkenal dengan nama Bubur Sruntul Bu Saudah, dinamakan tersebut karena jualannya sudah dilakukan secara turun temurun. Sedangkan untuk warungnya biasanya buka dari jam 07.30 sampai jam 13.30.
"Dinamakan bubur sruntul bu saudah karena saya jualan ini sudah turun temurun dari orang tua saya, yang kemudian saya teruskan. Biasanya saya membuka warung ini dari pagi sekali, karena banyak pembeli yang menjadikan menu sarapan pagi, dan untuk tutupnya tidak sampai malam siang sudah saya tutup," katanya.
Menurut Istri Aliman yakni Sumiasih (56), asal Mojokerto, jika usaha bubur seruntulnya tidak selalu ramai, namun yang terpenting lancar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya berjualan disini bersama dengan suami saya, saya yang memasak, suami saya yang bagian jualan, kami jual harga per porsinya hanya Rp 7.000, meski bubur sruntul ini legendaris akan tetapi pembelinya juga kadang ramai, kadang sepi apalagi dalam jualan makanan tidak bisa memastikan yang penting lancar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya. (raw/jek)