Wali Kota Mojokerto Umumkan akan Jadikan Karanglo Sebagai Kampung Lele
-Baca Juga
Wali Kota Mojokerto saat menebar benih ikan lele di lingkungan Karanglo, Kelurahan Wates. (FOTO : Facebook Amanullah Widi) |
Ning Ita, sapaan akrab wali kota, hadir ke tempat Kelompok Budidaya Ikan Lele Pokdakan Wahyu Lele 2.
"Kampung Karanglo, Kelurahan Wates ini bisa menjadi kampung tematik untuk dijadikan kampung lele di Kota Mojokerto," ungkapnya Kamis (16/2/2023).
Pasalnya sudah terdapat 40 biofik yang dibudidayakan secara masif oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu pihaknya akan mengintegrasi kampung lele dengan kampung budidaya maggot, yang rencananya akan dibudidayakan oleh 18 kelurahan di Kota Mojokerto.
Ia berharap kedepannya akan ada banyak masyarakat dari berbagai daerah yang membutuhkan lele, bisa datang ke lingkungan Karanglo, Kelurahan Wates ini.
Menurut Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto Mochammad Hekamarta Fanani, dirinya menyatakan akan mendukung penuh atas pencanangan ini.
Lingkungan Karanglo yang dicanangkan sebagai kampung lele oleh Ning Ita. (FOTO : Facebook Amanullah Widi) |
"Kami akan dampingi dan suport penuh, kedepannya juga akan senergikan budidaya - budidaya lain untuk bisa berkolaborasi," ujar Fanani.
Dikonfirmasi oleh Ketua Pokdakan Wahyu Lele 2 Totok Winarno mengatakan budidaya ini memiliki untung yang cukup tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga anggotanya.
"Budidaya lele ini baru berdiri delapan bulan lalu, untuk perawatannya juga cukup mudah. Selama ini sudah panen tiga kali, dan dapat untung hampir 50 persen dari modal awal" ungkapnya.
Masih kata Totok, Pokdakan Wahyu Lele 2 ini sudah memiliki 42 kolam bioflok dan 14 anggota, serta telah memiliki tengkulak yang menampung hasil panennya. "Untuk penjualannya tidak ada kendala, soalnya kita sudah punya tengkulak sendiri," pungkasnya.(sin/jek)
Dikonfirmasi oleh Ketua Pokdakan Wahyu Lele 2 Totok Winarno mengatakan budidaya ini memiliki untung yang cukup tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga anggotanya.
"Budidaya lele ini baru berdiri delapan bulan lalu, untuk perawatannya juga cukup mudah. Selama ini sudah panen tiga kali, dan dapat untung hampir 50 persen dari modal awal" ungkapnya.
Masih kata Totok, Pokdakan Wahyu Lele 2 ini sudah memiliki 42 kolam bioflok dan 14 anggota, serta telah memiliki tengkulak yang menampung hasil panennya. "Untuk penjualannya tidak ada kendala, soalnya kita sudah punya tengkulak sendiri," pungkasnya.(sin/jek)