Peresmian pasar keramat menjadi icon ekonomi (FOTO : Instagram bupati ikfina fahmawati)

MOJOKERTO (jurnalMojo.id) – Pasar Keramat yang terletak di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet telah diresmikan sebagai ikon untuk penggerak ekonomi di lingkungan masyarakat setempat oleh Bupati Ikfina Fahmawati. 

Tak hanya menjadi pusat penggerak ekonomi masyarakat, Bupati Ikfina juga mengapresiasi kebijakan masyarakat untuk tidak menggunakan kemasan makanan berupa plastik. 

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, mengatakan jika pasar tersebut awalnya lahan bambu kosong yang disulap menjadi suatu tempat wisata. Bu Ikfina disini berkesempatan datang ke Pasar Keramat dalam rangka peresmian beroperasinya pasar tersebut.

"Tempat yang awalnya hanya bambu kosong tapi sekarang sudah dijadikan sebuah pasar dengan menyuguhkan jajanan tradisional dan berbagai pernak-pernik unik terbuat dari bambu," kata Bu Ikfina, Minggu (19/2/2023). 

Selain makanannya tradisional, pemilihan kemasan makanan yang tidak dari plastik ini juga sangat bagus, sehingga sampah kita bisa dikurangi. 

Untuk kedepannya Bu Ikfina berharap jika Pasar Keramat ini nantinya akan menjadi salah satu tempat rekreasi yang komplit karena masyarakat tidak hanya berkunjung untuk berbelanja, namun juga bisa melakukan aktivitas edukasi di Pasar Keramat ini.

 "Pasar Keramat ini akan menjadi pioner, dimana tidak hanya perdagangan, tapi ada edukasi, ada seni budaya juga yang disajikan di sini. Entah itu edukasi pengelolaan sampah atau edukasi terkait manfaat tanaman bambu ini untuk kehidupan manusia setiap harinya," ujarnya. 

Bupati mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto, bahkan daerah sekitar Kabupaten Mojokerto untuk terus mendukung perkembangan Pasar Keramat ini menjadi ikon ekonomi dan ekologi di Kabupaten Mojokerto. 

"Dukungan kalian sangat berpengaruh besar bagi Pasar Keramat ini agar bisa terus beroperasi. Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto pun juga akan terus berupaya mendukung pengembangan Pasar Keramat ini, sehingga ikon Kabupaten Mojokerto bisa terus bertambah dan bervariasi," pungkasnya. (raw/jek)