Kakek Penjual Cireng Bawang di Mojokerto, Tetap Semangat Jualan Demi Menyambung Hidup
-Baca Juga
Potret kakek Ali melayani pembeli dengan penuh semangat (FOTO : Anggun Kusuma/jurnalMojo) |
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Usia memang tak menjadi penghalang untuk mengarungi kehidupan bagi seorang kakek tua penjual cireng bawang keliling ini.
Tubuhnya yang terlihat rapuh dirinya masih tetap kuat menjajakan cireng bawangnya dengan cara keliling menggowes sepeda anginnya.
Kakek penjual cireng adalah Ali (80). Di usia yang seharusnya digunakan beristirahat kakek Ali masih kuat mencari nafkah untuk menghidupi dirinya.
"Saya sering menerapkan pada anak saya kalau saya masih kuat bekerja jangan dibantu, selagi saya masih bisa mencari uang meskipun sedikit," ungkap Ali.
Kakek yang sering mangkal di daerah pasar Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tepatnya di depan apotik Brangkal ini tidak menunjukan raut murung pada wajahnya yang nampak lelah karena memang tujuannya tidak ingin merepotkan orang lain terlebih menyusahkan anak-anaknya.
Meski usia sudah tua tanpa ada rasa mengeluh sedikitpun kakek ini dengan semangatnya melayani pembeli yang membeli dagangannya.
Cukup dengan modal sandal jepit dan baju yang nampak kusam namun kakek Ali tidak ingin dagangannya dibeli hanya karena kasian. Walaupun dengan keadaan pendengaran yang sedikit terganggu dan pandangan yang sudah mulai kabur.
Ali bercerita jika sudah menggeluti usaha jualan cireng bawang ini sejak 23 tahun silam. Dari dia berjualan di sekolah sampai saat ini memilih berjualan keliling karena ingin sambil berolahraga.
"Awalnya saya berjualan di sekolah sekolah awal saya masih sehat bugar, semakin tua semakin rentan sakit akhirnya saya memilih gowes aja untung untung olahraga," tuturnya.
Untuk harga cireng bawangnya sendiri satu bijinya seharga 500 perak. Ali memulai dasar berjualan berangkat dari pagi kalau tidak puasa, kalau waktu puasa berangkat mulai jam 3 sore. Untuk pendapatan Ali per harinya kisaran 100-200 ribu.
"Alhamdulilah cukup untuk kehidupan sehari-hari tanpa meminta anak. Pengahasilan dari jualan cireng ini sudah cukup jika disyukuri nikmat sedikit banyaknya," pungkasnya.
Sementara itu, pelanggan cireng bawang yaitu Siska dan Dias yang mengaku sudah jadi langganan membeli cireng sejak kecil hingga sudah menikah.
"Saya sudah langgan cireng Mbah Ali ini, cirengnya memiliki rasa yang khas bawang yang kuat," ucap Siska.
"Cirengnya itu kenyal trus rasanya ngak bosenin,dari zaman sekolah sampai saat ini ngak berubah soal rasa," kata Dias. (gun/jek)