HP Jadul Kembali Bersinar dan Banyak Diburu Kalangan Gen Z, Ada Apa ?
-Baca Juga
Nokia N70 (foto:berandalintelek) |
Jurnalmojo.id - Ponsel jadul atau "feature phone" kini dianggap ketinggalan jaman di seluruh dunia, namun tidak demikian halnya di Amerika Serikat. Fenomena aneh terjadi dengan meningkatnya penggunaan ponsel sederhana atau "ponsel bodoh", yaitu ponsel dengan fitur yang sudah sangat ketinggalan jaman. Seperti dikutip dari berandalintelek.com, perusahaan HMD Global, pembuat ponsel Nokia, menjual jutaan perangkat seluler yang mirip dengan ponsel yang digunakan pada awal tahun 2000-an.
Menurut Jose Briones, pengaruh ponsel sederhana tersebut cukup signifikan pada beberapa populasi Gen Z di AS yang merasa bosan dengan layar smartphone. Mereka mencoba memangkas penggunaan ponsel karena mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan kesehatan mentalnya jika terlalu lama menggunakan smartphone. Banyak yang mengalami kecemasan atau depresi akibat kecanduan smartphone.
Fenomena tersebut terjadi bersamaan dengan peningkatan penjualan ponsel lipat fitur di AS pada tahun 2022 untuk HMD Global, dengan puluhan ribu terjual setiap bulan. Namun, pada saat yang sama, penjualan ponsel fitur global HMD turun. Hal ini menunjukkan bahwa sekelompok orang muda di AS kembali menggunakan ponsel sederhana, minimalist atau non-smartphone.
Menurut Counterpoint Research, pada tahun 2022, hampir 80% penjualan ponsel fitur berasal dari Timur Tengah, Afrika, dan India. Namun, beberapa orang memperkirakan bahwa angka tersebut akan bergeser karena sekelompok orang muda di AS kembali menggunakan ponsel sederhana atau minimalist. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran akan kesehatan mental yang ada akibat penggunaan smartphone yang terlalu lama.
Analis teknologi, Patrick Moorhead, mengatakan bahwa pasar untuk ponsel sederhana di Amerika Utara hampir datar, tetapi ia bisa melihat peningkatan 5% dalam lima tahun ke depan jika tidak ada yang lain, berdasarkan kekhawatiran kesehatan masyarakat yang ada.
Perusahaan seperti Punkt dan Light membaca tren tersebut dan menjual perangkat yang ditujukan untuk mereka yang ingin menghabiskan waktu lebih sedikit di ponsel dan media sosial. Di YouTube, banyak ditemukan influencer yang mempromosikan penggunaan ponsel jadul ini.
Menurut Joe Hollier, co-founder of Light, tujuan dari Light phone bukanlah menciptakan ponsel sederhana, tetapi menciptakan ponsel yang lebih disengaja dan minimalis, yang tidak secara inheren anti-teknologi. Ini tentang memilih dengan sadar bagaimana dan kapan menggunakan aspek teknologi yang dapat menambah kualitas hidup seseorang.
Dengan demikian, ponsel sederhana atau minimalist yang dulu dianggap ketinggalan zaman, kini kembali diminati oleh beberapa orang muda di Amerika Serikat. Banyak perusahaan mulai melihat tren ini dan mulai memproduksi perangkat yang ditujukan untuk mereka yang ingin memangkas penggunaan smartphone. (and)