Perayaan Nyadran, Warga Desa Bejijong Trowulan Gelar Wayang Kulit
-Baca Juga
Persiapan pagelaran wayang kulit di Sumur Windu Desa Bejijong (FOTO: Anggi Putri/jurnalMojo) |
Supriyono, salah seorang warga asli Desa Bejijong menuturkan, nyadran merupakan peringatan khusus yang telah dilakukan turun-temurun dari leluhur. Menurut Supriyono, sebelum pagelaran wayang kulit, warga melakukan doa bersama dan barikan atau makan bersama warga di tempat terbuka mulai pagi hingga siang hari.
“Barikan sudah dilakukan tadi pagi setelah khotmil qur,an, setelah ini akan ada tayuban, baru nanti malam pagelaran wayangnya," jelasnya.
Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Sutopo dilaksanakan malam hari, mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai. Rangkaian acara yang dilakukan sebagai peringatan nyadran bertujuan untuk mengirim doa terhadap para leluhur dan memohon keselamatan kepada Sang Pencipta. Warga Desa Bejijong menyambut peringatan nyadran dengan antusias.
“Warga sangat senang, antusias, dan gotong royong untuk peringatan nyadran seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkas Supriyono. (ang/jek)