Investasi Elit, Perijinan Sulit !! Nilai Investasi Kabupaten Mojokerto Merosot Drastis
-Baca Juga
 |
| Candi Wringin Lawang No.26, Jatipasar, Kec. Trowulan, Kabupaten Mojokerto (FOTO : FadylaQurrotul/jurnalMojo.id) |
Beberapa indikasi penyebab turunnya angka investasi di Mojokerto, diduga akibat masih berbelitnya proses perijinan.
Untuk mempermudah proses perijinan, Pemkab Mojokerto akan melakukan perbaikan kualitas SDM pelayanan, jemput bola ke pelaku usaha, hingga pendampingan pada pelaku usaha saat proses pengurusan ijin,
Faktor lain yang bisa memicu merosotnya nilai investasi di Kab Mojokerto juga karena masa bangkit dari Covid-19 dan inflasi. Termasuk 18 Perbup RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) yang belum ditetapkan.
Meski domainnya ada dinas PU, kalau perbup tersebut sudah ditetapkan akan sinkronisasi dengan OSS. Perbup RDTR itu turunan dari perda RTRW. Jadi, kendala investasi ada di kepastian hukumnya,.
Angka investasi di Kabupaten Mojokerto merosot dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,477 triliun.
’’Nilai investasi di 2023 sebesar Rp 3,978 triliun dari target Rp 4 triliun. Realisasinya kurang sedikit,’’ tutur Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mojokerto Dedy Muhartadi.
Angka itu merosot signifikan dibandingkan realisasi investasi 2022 sebesar Rp 4,477 triliun.
Hasil koordinasi bersama calon investor, baik PMA maupun PMDN yang mayoritas menyerukan terkait kepastian hukum agar mempermudah mereka untuk investasi di daerah, terutama di Kabupaten Mojokerto. Dedy optimistis, nilai investasi bisa lebih dioptimalkan.(dyl/jek)
