Jadi Salah Satu Kuliner Unik, Sate Jeroan Crispy Banyak Diminati Masyarakat Mojokerto
-Baca Juga
Antrian pembeli sate jeroan crispy di Jalan KH. Wachid Hasyim, Kota Mojokerto. (Foto: Anggi Putri/jurnalMojo) |
Mukidi (29), penjual sate jeroan ini mengaku 60 kilogram jeroan bisa ludes dalam satu hari berjualan.
“Biasanya kalau siang habis sekitar 20kg, kalau malam lebih rame bisa 2x lipatnya," ungkap Mukidi, Rabu (28/2/2024).
Gorengan yang dijual mulai sate usus, sate ampela, ati, dan sate telur puyuh. Untuk sate usus, ampela, dan ati dijual Rp.2000 per 3 tusuk, sedangkan sate telur puyuh dijual dengan harga Rp.1000 pertusuknya.
“Disini yang paling banyak disukai ya sate usus sama telur puyuh, kalau sate ampela ati jarang, makanya untuk beli jeroan kita lebih banyak beli yang ususnya," jelas Mukidi.
Mukidi juga menambahkan kendala dalam berjualan hanya ketika jalan sedang ditutup karena ada acara di pondok pesantren, atau parkir penuh karena datang terlalu siang”
“Kendalanya cuma kalau kesiangan datang, parkirnya sudah penuh, jadi kita cari tempat lain yang kosong, atau pas ada acara di ponpes ini kita nggak bisa jualan," pungkas Mukidi.
Sate jeroan crispy Abayat ini banyak diminati karena rasanya yang gurih dan tidak memiliki bau amis dari jeroan.
“Satenya enak, apalagi di Mojokerto cuma ada beberapa yang jual sate jeroan kayak gini. Tapi disini rasanya yang menurut saya paling gurih dan nggak amis," ungkap Nita (21), salah satu pembeli sate jeroan. [ang/jek]