Kirab Budaya Jadi Rangkaian Akhir Nyadran Desa Bejijong Mojokerto
-Baca Juga
 |
| Pembukaan kirab budaya di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Minggu (03/03/2024) (Foto:IST) |
Acara kirab budaya digelar mulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung meriah. Seluruh warga atau peserta mengenakan pakaian adat nusantara sambil mengarak tumpeng hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan.
Kepala Desa Bejijong, Pradana Tera, mengungkapkan bahwa rangkaian acara Nyadran ini telah berlangsung sejak seminggu yang lalu, yakni tanggal 24 Februari 2024, namun acara kirab sebagai puncak acara digelar pada Minggu (03/03/2024).
Pradana juga mengatakan bahwa seluruh rangkaian acara murni menggunakan dana desa dan swadaya masyarakat.
“Untuk seluruh rangkaian acara kita menggunakan dana desa dan swadaya masyarakat. Tadi untuk yang ikut kirab budaya ada 14 RT. Ada yang membawa ogoh-ogoh, memakai baju adat, dan masih banyak yang lainnya," ujar Pradana.
Nyadran atau Ruwah Desa Bejijong sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Pradana bersyukur sambutan warga selalu luar biasa dalam rangkaian acara tersebut.
“Masyarakat sangat antusias, di setiap acara ruwah desa warga sangat luar biasa, selalu ramai sekali," ucap Pradana.
Menurut Aribowo (40), salah satu warga Desa Bejijong, acara kirab budaya yang digelar berlangsung lancar dan ramai.
“Karnaval berjalan lancar jaya, sangat ramai," ungkap Aribowo.
Sementara itu menurut Azam, salah satu warga yang turut menjadi peserta kirab budaya, rangkaian acara Nyadran memang harus dilestarikan dan dihidupkan kembali agar adat-adat terdahulu tidak menghilang dan dapat diterima oleh masyarakat umum.
“Senang kalau ada acara seperti ini, pasti meriah. Saya sendiri berharap acara-acara seperti ini terus terlaksana agar kita juga dapat melestarikan budaya-budaya yang sudah ada sejak dulu," tutur Azam. (ang/jek)
