Wisata Edukasi Seni dan Budaya, Museum Gubug Wayang Banyak Berisi Benda Bersejarah
-Baca Juga
Replika pertunjukan wayang kulit di lantai 1 Museum Gubug Wayang (Foto : Anggi Putri/jurnalMojo) |
“Dulu koleksi kesenian itu banyak diambil orang luar, penjajah. Ko Yensen yang awalnya cuma hobi mengkoleksi saja akhirnya memborong dan menciptakan museum ini untuk bukti bahwa Indonesia juga bisa merdeka dengan mengembalikan karya kesenian, bentuk bahwa negara ini bebas jajahan termasuk barang pusakanya," ungkap Sa’dan, penjaga museum.
Resmi dibuka sebagai museum pada 15 Agustus 2015 oleh Drs. Riyadi atau yang sering dikenal sebagai Pak Raden dalam kartun animasi Si Unyil.
Museum Gubug Wayang memuat berbagai koleksi kesenian seperti wayang dari berbagai daerah di Indonesia, pusaka asli Indonesia, mainan anak-anak, topeng, hingga alat musik tradisional.
Museum ini juga turut mengabadikan beberapa tokoh animasi kartun seperti Upin & Ipin, Adit & Sopo Jarwo, begitu juga dengan film melegenda Indonesia, Warkop DKI yang tersimpan rapi dalam bentuk piringan kaset.
Menurut penuturan Sa’dan, Gubug Wayang berdiri dengan keuangan pribadi milik yayasan swasta, Yensen Project Indonesia milik Sendjojo Njoto yang lebih familiar dengan nama Ko Yensen. Sejauh ini belum ada dana bantuan dari pemerintah untuk museum yang bergerak dalam bidang koleksi kesenian ini. Namun, sudah ada beberapa kerjasama yang terjalin antara Gubug Wayang dan pemerintah Kota Mojokerto.
“Secara sosial ini bisa menjadi wadah atau tempat untuk orang- orang yang mau belajar mengenai benda-benda yang ada di dalamnya. Dan bisa menjadi informasi bagi yang belum tau tentang benda koleksi di dalamnya," jelas Sa’dan mengenai harapan serta tujuan dari berdirinya Museum Gubug Wayang. (26/02/2023) [ang/jek]