Cegah DBD, Desa Terdampak Banjir Jadi Sasaran Fogging
-Baca Juga
Petugas melakukan penyemprotan Fogging di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Mojokerto (FOTO : FadylaQurrotul/jurnalMojo) |
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Dr. Ulum Rochmad mengatakan, sasaran Fogging di wilayah terdampak banjir. Antara lain Desa Ngrame, Desa Watukenongo, Kecamatan Pungging sebanyak 700 rumah, Desa Kedung Gempol Kecamatan Mojosari ada 450 rumah, dan Desa Jotangan 300 rumah, termasuk ratusan rumah di Kecamatan Mojoanyar, Puri dan Sooko.
Dibuka posko 24 jam di semua titik bencana termasuk seluruh rumah sakit se Kabupaten Mojokerto juga turut disiagakan.
“Kita melibatkan semua Cluster Krisis Kesehatan PSC 119 meliputi pelayanan, pencegahan, gizi, kesling, promkes, logistik dan bidang lainnya,” kata Ulum, Minggu, (17/3/24).
Sebelumnya, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pun ikut turun langsung dalam pemeriksaan dan pengobatan oleh Dinas Kesehatan untuk warga terdampak banjir di Desa Ngerame dan Wringin Rejo pada 12-12 Maret 2024 lalu.
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan terus berlanjut dan digelar serentak oleh Puskesmas dam RS Wilayah Kabupaten Mojokerto pada Jumat, 15 Maret 2024. "Tak hanya itu, Dinkes juga menerjunkan fogging untuk menghindari potensi sebaran Demam Berdarah Dengue (DBD)," lanjut Ulum.
“Juga dilakukan pemberian kaporit bagi yang memiliki sarana air bersih (SAB) yang berupa sumur gali, dan sempat mengalami luber. Diberikan pada lubang sumurnya untuk menghindari dari bakteri yang mengganggu,” sambung Ulum.
Menurut salah satu warga Wringginrejo Sooko, Nurlita, dirinya sangat berterima kasih kepada Pemkab Mojokerto melalui Dinkes yang telah melakukan Fogging di desanya.
"Alhamdulilkah, beberapa Minggu belakang banyak yang kena DBD, jadi semoga setelah dilakukan penyemprotan (fogging) ini bisa mengurangi," tutur Nurlita (55) Minggu, (17/3/24). (dyl/jek)