Menilik Usaha Pembuatan Batu Bata Merah MRH Milik Pria Asal Mojokerto ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Menilik Usaha Pembuatan Batu Bata Merah MRH Milik Pria Asal Mojokerto

-

Baca Juga

Proses pengepresan tanah liat menjadi bentuk bata yang diinginkan (Foto : Krisna/jurnalMojo)
Proses pengepresan tanah liat menjadi bentuk bata yang diinginkan (Foto : Krisna/jurnalMojo)
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Rahmat Krisman Baladi Arafat, oria pemilik UD Latahzan Home Industri yang memperoduksi batu bata press merk MRH. Tepatnya ada di Dusun Mojoroto, Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal, Mojokerto.

Sudah 40 tahun lebih usaha produksi bata merah ini berjalan. Rahmat diberikan amanat meneruskan usaha yang sudah turun-temurun dikeluarganya ini. Bahan baku pembuatan bata merah ini ada dua yaitu tanah liat dan paras.

Rahmat mengatakan bahwa bahan baku utamanya sebenarnya tanah liat tanah paras sebagai campurannya. "Sekali produksi biasanya membutuhkan 2 dam truk tanah liat dari penambang, kemudian tanah paras 1.5 truk. Kisarannya 15 kubik tanah liat dan tanah parasnya sekitar 10-11 kubik," ucapnya.

Setelah dua bahan utama tadi dicampur lalu tambahkan air, kemudian tanah yang tercampur tadi didiamkan selama 2 hari.

Setelah 2 hari didiamkan lanjut masuk ke proses penggilingan. Bahan tadi dimasukkan kedalam mesin penggilingan yang besar, kemudian menjadi bahan setengah jadi.

Kenapa harus ada tanah paras tidak murni menggunakan full tanah liat, karena menurut penuturan Rahmat, jika hanya menggunakan tanah liat bisa cuman kualitas atau ketahanan batu batanya berkurang mudah pecah.

Setelah menjadi bahan setengah jadi tanah bahan tadi bisa langsung dipress, kemudian ditelakkan di rak-rak kayu dan diangin-anginkan selama 3-4 hari supaya kadar airnya berkurang.

Rahmat mengatakan setelah diangin-anginkan cetakan bata merah tadi kemudian masuk ke proses pengeringan. Proses ini membutuhkan bantuan sinar matahari jika cuacanya panas maka akan lebih cepat, jik cuaca mendung atau hujan proses ini akan memakan 2-3 hari.

"Kalau musim kemarau produksi batu bata di UD saya sangat banyak cuacanya mendukung panas matahari sangat dibutuhkan untuk proses pengeringan," ucapnya, Jum'at (5/4/2024)

Proses terakhir setelah menjemur bahan batu bata hingga kering, kemudian masuk ke proses pembakaran. Pembakaran batu bata ini Diletakkan di dalam Jabong atau tungku pembakaran.

Rahmat mengaku sudah menjual batu batanya ke seluruh Indonesia khususnya Jawa Timur. "Kalau di jawa timur alhamdulilah sudah semuanya pernah ngirim. Kemarin kirim ke Surabaya 6000 biji bata merah MRH," ujar Rahmat.

Pemesanan bisa online melewati WhatsApp atau datang ke lokasi. "Jika biasanya satu truck muatan 6000 biji kami kasih lebihan 10-20 biji untuk mengganti bila ada bata kami yang mengalami kerusakan," pungkas dia.

Linda salah satu pekerja mengatakan bahwa dirinya sudah 20 tahun menjadi buruh press batu bata. "Sudah 20 lebih saya menjadi buruh press batu bata. Dari jaman bayaran kecil namun bisa beli emas. Sekarang bayaran besar cuman bisa beli sembako," ujar Linda.

Pekerja lain, Sunami bahkan lebih dari 35 tahun bekerja sebagai buruh pembuatan batu bata merah ini. "Alhamdulillah mas masih diberikan kesehatan. Masih bisa kerja upahnya hariannya Rp 90.000 - 100.000 per-harinya," ucap Sunami. (krs/jek)
Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode